Sabtu, 28 April 2012

SEPENGGAL KUE UNTUK ABDULLAH DAN AISYAH

mama memang mengerti apa yang aku mau.. sajian hidang lezat telah tersedia di meja makan.. hmmm.. fikirku.. tapi entah kenapa aku teringat sosok kakak beradik pengemis yang aku jumpai di kantin kampus kemarin.. mereka mengais butir-butir nasi di dalam kerumunan lalat, bahkan makanan yang hampir basi pun mereka makan, yang aku herankan, tak ada raut beban diwajah mereka, mereka makan bersama dengan penuh canda tawa dan rasa bersyukur,ya Allah ku dekati mereka dan ku tanya nama mereka, abdullah dan aisyah nama mereka, sungguh nama yang indah se indah hati mereka, ku tanya lagi " adik-adik, dimana ayah dan bunda mu" mereka tidak ikut makan bersama kalian..?? sesa'at itu juga raut wajah mereka berbinar-binar seakan menahan pilu, abdullah sang kakak menjawab "kakak, hari ini tepat dimana ayah bunda kami wafat, kami dari semalam mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk membelikan bunga-bunga dan lain nya untuk berziarah ke kubur mereka, maka dari itu kami hari ini makan dari tong sampah, mungkin kakak jijik dengan kami, berdua.. sejenak adik kecil itu menahan nafas, dan ku lirik adik nya Aisyah yang masih menikmati makanan nya, lalu yang membuat ku tersentuh ketika abdullah berkata, " kami percaya tuhan itu tidak tidur, tuhan pasti selalu menjaga senyum umat nya yang tidak patah semangat, kami memang masih kecil, bahkan pendidikan pun kami tak punya, tapi hidup di jalanan membuat kami belajar arti ke ikhlasan dalam dunia".. ya Allah...... seperti tersambar petir, hatiku di hujam bagai 1000 duri menusuk nya, aku di cambuk oleh perkata'an seorang anak. aku disadarkan mama dari lamunan ku tentang mereka.. mama bertanya kepadaku "aldi kamu menangis?" ya Allah,, aku menangis..?? benarkah itu hidayah yang kau kirimkan kepada sepasang anak jalanan itu..??? ucap ku dalam hati seraya meninggalkan senyum buat mama sepeninggal ku ke kamar, selera makan ku pun hilang.

sebulan kemudian, seakan masih terasa dalam hati perkata'an kakak beradik itu, ku lajukan mobil ku munuju kampus.. usai mata kuliah aku duduk di kantin.. mata ku mencari-cari dimana kakak beradik itu..?? aku ingin memberikan sedikit uang untuk mereka yang ku kumpul kan dari bula lalu. ku coba bertanya pada ibu kanti tapi beliau tidak tahu. ya Allah harus kemana aku mencari malaikat kecil mu..??
pucuk di cinta ulam pun tiba, dengan tergopoh-gopoh aku menuju mobil, seakan putus asa, mata ku menangkap sosok anak kecil berjalan dengan baju compang camping, wajah nya kusut, tampak air mata masih membekas di pipi nya, ku coba lebih dekat memperhatikan nya, masyaAllah..!!!!!!! itu Abdullah.. segera ku kejar dan ku balik kan badan nya.. sesa'at itu juga abdullah memeluk ku dan menangis.. ku coba bertanya kepada nya "hai adaik kecil kenapa dirimu menangis..?? ada yang menggangu mu..?? dan mana aisyah adik cantik mu..??" pertanya'an bertubi-tubi ku semakin menambah ras penasaran ku, apa yang sebenar nya terjadi.. ku papah tubuh abdullah yang lemah kepinggir jalan, ku bawa ia ke sebuah warung untuk memberinya sititik air minum, ku lihat raut wajah nya mulai tenang,, ku coba kembali menanyakan pertanya'an ku yang belum terjawab oleh abdullah, "adik, kamu belum menjawab pertanya'an kakak, apa yang terjadi dik..???
abdullah menatap tajam padaku, air mata kembali mengucur deras di pelupuk mata nya, rasa tanya semakin besar dalam hati ku.. perlahan dan terbata-bata abdullah menjawab.." kakak, aku tadi usai menguburkan jazad......" tak sabar maka aku pun memotong pembicara'an nya, " jazad............??????????? jazad siapa dik....??????? siapa..????" perasa'an ku berkecamuk sa'at itu.. abdullah dengan di iringi tangis bercerita padaku " kakak, adik ku aisyah telah di jemput ayah bunda.. adik ku keracunan makanan yang kami dapat dari tong sampah.. karna malam itu kami tidak punya uang, dan perut kami lapar.. setelah kami memakan nya dan pergi tidur aku menemukan tubuh aisyah pucat dengan busa di bibir mungil nya..........." abdullah mengusap air matya nya, dan aku tahu dia mencoba untuk tegar sebagaimana kaum laki laki, cerita abdullah ku potong " sudah dik, kakak mengerti, mati itu adalah hak nya manusia, sudah sepantas nya aisyah mendapatkan hak nya, jangan kau membuat nya susah di alam sana dengan tangisan mu.." ku lihat wajah abdullah.. ia tertunduk mengusap air mata nya.. seperti nya ia mulai tenang.. dan ku lanjutkan perkata'an ku.." Allah pasti menempat kan aisyah di tempat yang mulia abdullah.. karena ia beruntung mempunyai kakak seperti mu.. kau kuat abdullah, kau harus kuat.." ku lihat kembali wajah abdullah, ku pegang pundak nya tanda semangat dari ku.. ku seka air mata diwajah mungil abdullah yang penuh dengan debu. setelah berapa lama, abdullah minta pamit kepada ku, karena waktu dzuhur sudah tiba, ia izin untuk pergi ke mesjid kepada ku, ia ucapkan salam kepada ku dan ia beranjak pergi.. mata ku terus membuntuti nya sampai hilang disebuah belokan.. dalam hati aku bergumam " ya Allah mengapa engkau renggut kebahagia'an dari hidup abdullah..?? apakah kebahgia'an itu tidak pantas bagi abdullah" ku sapu air mata, dan ku tancap mobil ku menuju rumah.

seminggu berlalu, sebulan, dua bulan, dan tiga bulan, luka kepergian aisyah masih membeku di hati ku.. sore itu aku berniat menjumpai abdullah di mana ia biasa berada.. hati ku cukup senang sa'at itu dengan membayangkan raut wajah abdullah ketika mendapat kue yang aku belikan khusus untuk nya pada pagi tadi.. hari ini aku tidak kuliah, bergegas aku mandi dan melangkah pergi dari rumah dengan membawa kue yang akan aku berikan pada abdullah.. sesampai nya di tempat abdullah biasa ku temui, aku tidak melihat sosok nya di mana pun.. sekitar satu jam aku mengitari tempat itu, aku bingung melihat segelintir masyarakat di sekitar tempat universitas ku yang sudah tak asing lagi wajah nya.. aku menghentikan salah satu dari segerombolan iring iringan itu yang ku tahu nama beliau adalah pak widodo, namun jawaban yang ku dapat membuat hati ku semakin penuh tanda tanya, pak widodo mengatakan kalau dia baru saja dari pemakaman seorang gelandangan yang meninggal di teras masjid dengan sapu yang menggeletak di samping nya, tapi tak ada yang mengenal sosok orang itu. keingin tahuan ku semakin mendorong ku melangkah pasti dari mana iring iringan itu berasal, kue untuk abdullah pun terlupakan sejenak, aku sunggu sangat ingin tahu sosok jenazah yang meninggal mulia pada sa'at ia membersihkan mesjid, setidak nya itu berita yang ku kumpulkan dari pak widodo, tak lama aku berjalan, sampai lah aku di komplek pekuburan muslim tak jauh dari tempat ku bertemu pak widodo, mata ku mencari-cari di mana letak kuburan nya, akhir nya mataku tertuju pada sebuah gundukan tanah yang masih merah.. ku coba mendekat perlahan, dan seakan semangat ku di cabut paksa ketika membaca nisan yang tertera bertuliskan "ABDULLAH BIN MAHMUD" yang meninggal pada tanggal 24 april tahun 2008. ya Allah... aku tersimpuh di atas kubur abdullah.. kue yang ku bawa pun berantakan berhamburan di tanah.. aku menangis sejadi jadi nya.. dalam hati aku berkata " ya Allah... sebuah waktu yang singkat bagi ku bertemu dengan malaikat kecil mu.. andai waktu dapat ku putar.. aku ingin sekali mencium kening aisyah dan abdullah.. merangkul mereka dalam kedamaian.. tapiii..." tangis ku makin deras mengucur keluar dari pelopak mata ku.. lama ku memeluk kubur abdullah, tak terasa matahari senja mulai tiba. ku kumpulkan puing puing kecil kue yang akan aku beri kan pada abdullah, tangis kembali warnai hari yang sangat berat untuk ku, ku letak kan serpihan kue itu di atas kubur abdullah. sebelum aku beranjak pergi, ku layang kan do'a-do'a untuk abdullah.. aku berharap dikemudian hari Allah mengirimkan sosok aisyah dan abdullah kembali kemuka bumi ini, agar orang banyak mampu belajar arti sebuah hidup dari mereka. ku tinggalkan secarik kertas yang pada mula nya untuk memberi ucapan pada abadullah di atas kue nya, ku tuliskan " ADIK ABDULLAH, KUE INI KAKAK BELIKAN UNTUK MENEBUS IMBALAN DARI PELAJARAN IKHLAS DAN BERSYUKUR KEPADA ALLAH, MUNGKIN TAK SEBERAPA, TAPI DARI SOSOK KALIAN KAKAK BELAJAR BANYAK TENTANG ARTI MEMILIKI DAN BERSYUKUR. TENANG LAH KAU DI ALAM SANA.. KAKAK SELALU MERINDUKAN MU.. TEMUI AISYAH DAN ORANG TUA MU.. SMOGA KELUARGA KECIL KALIAN MENDAPAT KEBAHAGIA'AN DISURGA,."
aku melangkah pergi dari kubur abdullah, sekali-kali ku toleh kembali ke arah kubur nya.. satu hal yang ku ingat sampai sa'at ini, yaitu " KETIKA PERTAMA BERJUMPA, SENYUM MEREKA DI SA'AT MEREKA MAKAN DARI TONG SAMPAH, DAN AKU TAHU PASTI MAKANAN ITU PASTI SANGATLAH TIDAK ENAK, TAPI MEREKA........."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar