sebulan kemudian, seakan masih terasa dalam hati perkata'an kakak beradik itu, ku lajukan mobil ku munuju kampus.. usai mata kuliah aku duduk di kantin.. mata ku mencari-cari dimana kakak beradik itu..?? aku ingin memberikan sedikit uang untuk mereka yang ku kumpul kan dari bula lalu. ku coba bertanya pada ibu kanti tapi beliau tidak tahu. ya Allah harus kemana aku mencari malaikat kecil mu..??
pucuk di cinta ulam pun tiba, dengan tergopoh-gopoh aku menuju mobil, seakan putus asa, mata ku menangkap sosok anak kecil berjalan dengan baju compang camping, wajah nya kusut, tampak air mata masih membekas di pipi nya, ku coba lebih dekat memperhatikan nya, masyaAllah..!!!!!!! itu Abdullah.. segera ku kejar dan ku balik kan badan nya.. sesa'at itu juga abdullah memeluk ku dan menangis.. ku coba bertanya kepada nya "hai adaik kecil kenapa dirimu menangis..?? ada yang menggangu mu..?? dan mana aisyah adik cantik mu..??" pertanya'an bertubi-tubi ku semakin menambah ras penasaran ku, apa yang sebenar nya terjadi.. ku papah tubuh abdullah yang lemah kepinggir jalan, ku bawa ia ke sebuah warung untuk memberinya sititik air minum, ku lihat raut wajah nya mulai tenang,, ku coba kembali menanyakan pertanya'an ku yang belum terjawab oleh abdullah, "adik, kamu belum menjawab pertanya'an kakak, apa yang terjadi dik..???
abdullah menatap tajam padaku, air mata kembali mengucur deras di pelupuk mata nya, rasa tanya semakin besar dalam hati ku.. perlahan dan terbata-bata abdullah menjawab.." kakak, aku tadi usai menguburkan jazad......" tak sabar maka aku pun memotong pembicara'an nya, " jazad............?????????
seminggu berlalu, sebulan, dua bulan, dan tiga bulan, luka kepergian aisyah masih membeku di hati ku.. sore itu aku berniat menjumpai abdullah di mana ia biasa berada.. hati ku cukup senang sa'at itu dengan membayangkan raut wajah abdullah ketika mendapat kue yang aku belikan khusus untuk nya pada pagi tadi.. hari ini aku tidak kuliah, bergegas aku mandi dan melangkah pergi dari rumah dengan membawa kue yang akan aku berikan pada abdullah.. sesampai nya di tempat abdullah biasa ku temui, aku tidak melihat sosok nya di mana pun.. sekitar satu jam aku mengitari tempat itu, aku bingung melihat segelintir masyarakat di sekitar tempat universitas ku yang sudah tak asing lagi wajah nya.. aku menghentikan salah satu dari segerombolan iring iringan itu yang ku tahu nama beliau adalah pak widodo, namun jawaban yang ku dapat membuat hati ku semakin penuh tanda tanya, pak widodo mengatakan kalau dia baru saja dari pemakaman seorang gelandangan yang meninggal di teras masjid dengan sapu yang menggeletak di samping nya, tapi tak ada yang mengenal sosok orang itu. keingin tahuan ku semakin mendorong ku melangkah pasti dari mana iring iringan itu berasal, kue untuk abdullah pun terlupakan sejenak, aku sunggu sangat ingin tahu sosok jenazah yang meninggal mulia pada sa'at ia membersihkan mesjid, setidak nya itu berita yang ku kumpulkan dari pak widodo, tak lama aku berjalan, sampai lah aku di komplek pekuburan muslim tak jauh dari tempat ku bertemu pak widodo, mata ku mencari-cari di mana letak kuburan nya, akhir nya mataku tertuju pada sebuah gundukan tanah yang masih merah.. ku coba mendekat perlahan, dan seakan semangat ku di cabut paksa ketika membaca nisan yang tertera bertuliskan "ABDULLAH BIN MAHMUD" yang meninggal pada tanggal 24 april tahun 2008. ya Allah... aku tersimpuh di atas kubur abdullah.. kue yang ku bawa pun berantakan berhamburan di tanah.. aku menangis sejadi jadi nya.. dalam hati aku berkata " ya Allah... sebuah waktu yang singkat bagi ku bertemu dengan malaikat kecil mu.. andai waktu dapat ku putar.. aku ingin sekali mencium kening aisyah dan abdullah.. merangkul mereka dalam kedamaian.. tapiii..." tangis ku makin deras mengucur keluar dari pelopak mata ku.. lama ku memeluk kubur abdullah, tak terasa matahari senja mulai tiba. ku kumpulkan puing puing kecil kue yang akan aku beri kan pada abdullah, tangis kembali warnai hari yang sangat berat untuk ku, ku letak kan serpihan kue itu di atas kubur abdullah. sebelum aku beranjak pergi, ku layang kan do'a-do'a untuk abdullah.. aku berharap dikemudian hari Allah mengirimkan sosok aisyah dan abdullah kembali kemuka bumi ini, agar orang banyak mampu belajar arti sebuah hidup dari mereka. ku tinggalkan secarik kertas yang pada mula nya untuk memberi ucapan pada abadullah di atas kue nya, ku tuliskan " ADIK ABDULLAH, KUE INI KAKAK BELIKAN UNTUK MENEBUS IMBALAN DARI PELAJARAN IKHLAS DAN BERSYUKUR KEPADA ALLAH, MUNGKIN TAK SEBERAPA, TAPI DARI SOSOK KALIAN KAKAK BELAJAR BANYAK TENTANG ARTI MEMILIKI DAN BERSYUKUR. TENANG LAH KAU DI ALAM SANA.. KAKAK SELALU MERINDUKAN MU.. TEMUI AISYAH DAN ORANG TUA MU.. SMOGA KELUARGA KECIL KALIAN MENDAPAT KEBAHAGIA'AN DISURGA,."
aku melangkah pergi dari kubur abdullah, sekali-kali ku toleh kembali ke arah kubur nya.. satu hal yang ku ingat sampai sa'at ini, yaitu " KETIKA PERTAMA BERJUMPA, SENYUM MEREKA DI SA'AT MEREKA MAKAN DARI TONG SAMPAH, DAN AKU TAHU PASTI MAKANAN ITU PASTI SANGATLAH TIDAK ENAK, TAPI MEREKA........."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar